Wednesday, October 23, 2013

Training PP (2) Penilaian Keadaan

Tujuan : untuk memperoleh gambaran secara umum kejadian yang sedang dihadapi
- Bagaimana kondisi saat itu
- Kemungkinan apa saja yang akan terjadi
- Bagaimana mengatasinya

Amankan diri sendiri lebih dahulu, baru penderita, kemudian penonton. Bila keadaan tidak aman, maka amankan, bila tidak bisa diamankan, jangan masuk/ ikut campur. Seringkali kondisi di Indonesia, jumlah pelaku PP, penderita, dan penonton, jauh lebih banyak penontonnya. Berapa banyak penderita? segeralah minta bantuan sebelum menangani para penderita.

Jika kita menonton film luar negeri, saat terjadi emergency, mereka menelpon 911. Setelah melaporkan situasi saat menelpon 911, maka yang datang bukan hanya polisi, namun tim rescue, PMK, paramedis, maupun utility. Sayang sekali, di Indonesia belum mempunyai tim terpadu antara tim-tim tersebut. Kalaupun harus menelepon, kita harus tau berapa nomor telepon masing-masing tersebut.

Sebelum melakukan tindakan PP, kita harus mengetahui riwayat penyakit penderita :
1. Medis, diperoleh dari penderita, keluarga, saksi mata
2. Mengapa membutuhkan bantuan

Berikut cara untuk menilai keadaan saat menemui penderita :
1. Kesan umum
Cek saat penderita tidur terlentang. Usahakan untuk penderita pingsan, posisinya adalah tidur terlentang, agar jalan pernapasan lancar. Jangan terlalu mendekat pada korban, ambil posisi yang sigap.
Tanyakan pada orang-orang sekitar apa yang terjadi, kemudian perkenalkan diri Anda dan mintalah ijin kepada orang sekitar sebelum menolong penderita. Segera minta bantuan (hubungi rumah sakit terdekat/ PMI) agar bisa dilakukan penanganan lanjut lebih cepat.

2. Kesadaran
Stabilkan kepala dan leher bila ada curiga cedera spinal
- Alert : awas, cek bola mata penderita apakah mengikuti pelaku PP
- Verbal : diajak bicara, pelaku PP melihat mata penderita (untuk menghindarkan menoleh/gerakan leher)
- Pain : cubit di daerah aman, ada dua cara : pertama cubit pelan menggunakan ruas antara jari telunjuk dan jari tengah di lengan atau tekan tulang keras di tengah dada
- Unresponsive, jika penderita tidak merasakan rasa sakit ketika dicubit, maka penderita kehilangan kesadaran

3. Airway : buka jalan napas, periksa jalan napas, bersihkan jalan napas jika diperlukan.
Caranya : tengadahkan kepala, pegang dahinya, cek hidung dan mulut apakah ada yang tersumbat. Jika ada sumbatan, maka bersihkan dengan sapuan jari/ alat yang steril. Jika tidak ada sumbatan, periksa suara napas, dekatkan pipi Anda di antara hidung dan mulut penderita. Jika tidak ada napas, maka cek sumbatan lagi, dan kemudian lakukan bantuan pernapasan.

4. Breathing
Pernapasan buatan bisa dilakukan dengan mouth to mouth atau dengan masker resusitasi. Pernapasan buatan dilakukan 15x/menit. Jika dikhawatirkan tertular penyakit saat mouth to mouth, maka bisa memakai pembatas kain kasa atau plastik yang dilubangi.

5. Circulation.
Periksa nadinya, di bawah jempol tangan atau di nadi leher di bawah rahang. Jika nadinya lemah, cek badan penderita apakah ada area basah karena pendarahan. Jika pendarahan besar, maka kulit akan memucat karena tubuh kekurangan oksigen. Jangan memberi minum pada penderita yang sedang pendarahan besar, karena akan memperparah pendarahan.

6. Lapor/menghubungi bantuan

7. Pemeriksaan fisik : cek kepala, leher, dada, panggul, alat gerak
Penderita dengan cedera rusuk tidak akan lurus badannya, cenderung menengadah atau membungkuk. Cek alat gerak, dengan menekan kuku jari selama 2 detik. Jika warna merah tidak seger kembali, maka terdapat masalah dengan sirkulasi.

8. Tanda vital
- cek nadi : frekuensi, kuat/lemah, teratur/tidak
- napas : frekuensi, mudah, sesak, otot bantu
- tekanan darah
- suhu, berikan kenyamanan penderita dengan memberi selimut

No comments:

Post a Comment