Saturday, October 26, 2013

[Share] Wedang Jahe untuk Mengurangi Batuk

Peralihan musim kemarau ke musim hujan kadang sangat berdampak pada tubuh manusia. Penyakit seperti flu dan batuk menjadi sering dijumpai pada saat ini. Tak memungkiri Anda pun bisa terkena penyakit tersebut, tak terkecuali saya. 

Awalnya badan demam, kemudian tenggorokan terasa gatal, kalau tidak batuk tenggorokan rasanya masih ada yang ngganjel gitu. Sayangnya, saya bukan tipe yang sakit langsung ke dokter atau minum obat. Lebih baik menjaga pola makan dan mencoba pengobatan tradisional. Entah kenapa saat itu kepingin banget minum wedang jahe hangat. Padahal sebelumnya saya ngga doyan sama yang namanya wedang jahe, pedesnya aneh. Permen jahe pun saya juga tidak terlalu suka. 

taken from Google
Akhirnya saya hunting wedang jahe di Kepanjen, eh ternyata warung kopi depan kos ternyata jual. Dengan 2500 perak saya beli wedang jahe. Cukup aneh wedang jahe di sini, karena setelah dikeprek, jahenya masih ditinggal di dalam gelas. Kalau di Semarang kan, wedang jahe ya udah bening gitu. Jahenya ditinggal di dalam teko. Ya mungkin karena pembuatan jahe yang per batch gelas beda sama per batch teko, hihihi..Jahe sendiri mengandung zat anti bakteri yang baik, bisa menghangatkan badan, dan mengobati batuk. Alhamdulillah, 2x minum wedang jahe, batuk berkurang, dan tiga hari setelahnya badan sudah kembali bugar. Alhamdulillah saya ngga perlu ke dokter atau minum obat yang pahit. Saya juga akhirnya menyukai rasa pedas dari jahe, unik. :)

Tapi inget, kalau batuk ngga sembuh2, langsung dibawa ke dokter aja. Minum jahe ini bukan penyembuhan mutlak untuk sakit batuk, hanya membantu meredakan batuk, syukur2 bisa sampai sembuh. 

Friday, October 25, 2013

Kerja Sama dengan Atasan

Sudah menjadi kebiasaan, curhat antar karyawan tentang bagaimana perilaku atasan mereka masing-masing. Keluhan mereka bermacam-macam, mulai dari terlalu cuek, memaksakan kehendak, sibuk dengan kerjaan di luar kantor, sering cuti, terlalu kaku, dsb. Apabila Anda mengerti gaya atasan Anda, maka beberapa manfaat akan Anda dapatkan, antara lain :
- kemajuan pribadi
- kemajuan perubahan
- kemanjuan atasan itu sendiri

Cara bekerja sama dengan atasan, prinsipnya adalah :
1. Pemahaman terhadap atasan dan diri sendiri
2. Mengembangkan hubungan dengan atasan : gaya kerjasama, kejelasan harapan,  kelancaran arus informasi, kepercayaan & kejujuran, penggunaan waktu dan sumber daya yang baik

Berikut beberapa gaya atasan dan cara bekerja sama :
Tipe atasan                                              Cara bekerja sama
=======================            =========================
1. Birokrat
- taat sistem dan prosedur                        - betul-betul memahami peraturan
- kontrol ketat                                         - selalu berdasarkan sistem dan prosedur

2. Otokrat
- bertindak atas pandangannya                 - selalu berdasarkan sistem dan prosedur
- otoriter                                                  - hindari konfrontasi
                                                               - bertindak dengan data dan informasi
3. Pemutar roda
- sering 'negosiasi' dengan pihak lain        - proaktif
- pembaharu, enerjik                               - inisiatif, tanpa menunggu perintah

4. Lepas
- percaya penuh terhadap bawahan          - inisiatif, tanpa menunggu perintah
- achievement tinggi                                 - belajar dan mengembangkan diri
                                                               - aktif dan komunikatif
5. Pak Ogah
- berjalan sendiri                                      - banyak inisiatif
- tidak memperhatikan departemen          - proaktif
- sulit membuat keputusan                        - pandai menjalin hubungan

6. Terbuka
- melibatkan anggotanya                           - jujur
- memonitor kemajuan                             - cari alternatif terbaik
- fleksibel                                                - data & informasi yang akurat

Hmmm...tipe atasan saya seperti apa ya?saya baru sadar kalau atasan saya bukan cuek, namun membebaskan saya untuk berkembang sendiri. Pantesan aja, ditunggu2 koq ga ngasi kerjaan juga..hehehe
Nah, apa Anda seperti saya, yang ternyata baru sadar apa yang harus dilakukan dalam bekerja sama dengan atasan Anda?semoga saja tidak.

Tipe Bawahan Seperti Apakah Anda?

Mengenali diri sendiri itu penting. Dengan mengenal karakter kita dalam bekerja, kita akan bisa melakukan introspeksi dan berusaha menjadi lebih baik dalam bekerja. Sebenarnya materi ini saya dapatkan dari seorang koordinator shift di tempat saya bekerja. Daripada terarsip dengan sempurna, mungkin lebih baik saya bagikan lewat dunia maya ini. Semoga bermanfaat.

Tipe bawahan :
1. Berani mati
 - Hasrat maju luar biasa
 - Tidak takut resiko
 - Analisa tidak tajam
 - Agak susah dikendalikan

2. Pembangkang
- Tidak takut gagal
- Tidak suka perubahan
- Agresif dan melawan
- Tidak ada hasrat berprestasi

3. Keledai
- Malas bergerak, perlu sedikut paksaan
- Perlu pengawasan terus menerus
- Tidak suka perubahan

4. Kepompong
- Mencari aman untuk diri sendiri
- Kurang berani ambil resiko
- Bila gagal mencari "backing"

5. Seniman
- Asal sudah senang, tidak menghiraukan orang lain
- Tenggelam dalam kesibukan sendiri
- Hasrat berprestasi cukup baik, kreatif
- Suka pamer, senang dikagumi

6. Pendaki gunung
- Hasrat berprestasi cukup tinggi
- Perencanaan yang matang
- Mengutamakan data dan informasi penting
- Tipe supervisor yang baik

7. Pengikut setia
- Mempunyai hasrat maju dan berkembang
- Cukup berani ambil resiko
- Bekerja keras untuk perusahaan

8. Administrasi
- Ada hasrat berprestasi
- Kurang berani ambil resiko
- Patuh prosedur, bekerja dengan tertib
- Takut perubahan

9. Pemain sandiwara
- Memiliki peran yang menyenangkan
- Mendambakan prestasi
- Takut resiko
- Menonjolkan diri

Nah, sekarang Anda tentukan sendiri. Kira-kira tipe bawahan seperti apa Anda? :)

Training PP (3) Bantuan Hidup Dasar

Tanda-tanda seseorang dikatakan hidup adalah : masih bernapas dan jantung masih berdetak. Secara garis besar, mati dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu :
1. Mati klinis : jantung berhenti & tidak bernapas, tapi belum ada kerusakan sel (4-6 menit)
2. Mati biologis : jantung berhenti & tidak bernapas, sudah ada kerusakan sel, terutama sel otak (8-10 menit)
PP inilah yang akan menjadi tawar-menawar dengan malaikat pada kondisi mati klinis. Sedangkan mati biologis, tidak bisa ditawar lagi.

Tanda-tanda orang meninggal dunia :
1. Lebam mayat, 20-30 menit setelah meninggal
2. Kaku mayat, 4-6 jam setelah meninggal
3. Pembusukan

Prinsip bantuan hidup dasar ini adalah ABC :
- Airway control
- Breathing support
- Circulation

Airway control dan breathing support sudah dijelaskan di bagian sebelumnya. Untuk circulation, jika tidak ada nadi pada penderita, maka lakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru-paru). Kira-kira caranya seperti gambar di bawah ini :

taken from Google

Dalam melakukan JPR, membutuhkan kondisi fisik yang bagus, karena dalam melakukan semua langkah tersebut dalam waktu yang singkat membutuhkan energi yang besar. Jika kesulitan belajar PP, mintalah bantuan orang yang lebih ahli. Jika dimungkinkan, ikutilah training dari yang sudah berpengalaman, karena mereka sudah mempunyai peralatan yang dapat menunjang pelatihan. Namun, sekali lagi, PP ini hanya sekedar penanganan/ pertolongan pertama, kita bukan dokter atau paramedis. Jadi, saat kita menemui penderita, tetaplah meminta bantuan fasilitas kesehatan terdekat untuk segera mendapatkan penanganan lebih lanjut. Lakukan PP ini setelah diri Anda dan keadaan sekitar Anda aman.

Wednesday, October 23, 2013

Training PP (2) Penilaian Keadaan

Tujuan : untuk memperoleh gambaran secara umum kejadian yang sedang dihadapi
- Bagaimana kondisi saat itu
- Kemungkinan apa saja yang akan terjadi
- Bagaimana mengatasinya

Amankan diri sendiri lebih dahulu, baru penderita, kemudian penonton. Bila keadaan tidak aman, maka amankan, bila tidak bisa diamankan, jangan masuk/ ikut campur. Seringkali kondisi di Indonesia, jumlah pelaku PP, penderita, dan penonton, jauh lebih banyak penontonnya. Berapa banyak penderita? segeralah minta bantuan sebelum menangani para penderita.

Jika kita menonton film luar negeri, saat terjadi emergency, mereka menelpon 911. Setelah melaporkan situasi saat menelpon 911, maka yang datang bukan hanya polisi, namun tim rescue, PMK, paramedis, maupun utility. Sayang sekali, di Indonesia belum mempunyai tim terpadu antara tim-tim tersebut. Kalaupun harus menelepon, kita harus tau berapa nomor telepon masing-masing tersebut.

Sebelum melakukan tindakan PP, kita harus mengetahui riwayat penyakit penderita :
1. Medis, diperoleh dari penderita, keluarga, saksi mata
2. Mengapa membutuhkan bantuan

Berikut cara untuk menilai keadaan saat menemui penderita :
1. Kesan umum
Cek saat penderita tidur terlentang. Usahakan untuk penderita pingsan, posisinya adalah tidur terlentang, agar jalan pernapasan lancar. Jangan terlalu mendekat pada korban, ambil posisi yang sigap.
Tanyakan pada orang-orang sekitar apa yang terjadi, kemudian perkenalkan diri Anda dan mintalah ijin kepada orang sekitar sebelum menolong penderita. Segera minta bantuan (hubungi rumah sakit terdekat/ PMI) agar bisa dilakukan penanganan lanjut lebih cepat.

2. Kesadaran
Stabilkan kepala dan leher bila ada curiga cedera spinal
- Alert : awas, cek bola mata penderita apakah mengikuti pelaku PP
- Verbal : diajak bicara, pelaku PP melihat mata penderita (untuk menghindarkan menoleh/gerakan leher)
- Pain : cubit di daerah aman, ada dua cara : pertama cubit pelan menggunakan ruas antara jari telunjuk dan jari tengah di lengan atau tekan tulang keras di tengah dada
- Unresponsive, jika penderita tidak merasakan rasa sakit ketika dicubit, maka penderita kehilangan kesadaran

3. Airway : buka jalan napas, periksa jalan napas, bersihkan jalan napas jika diperlukan.
Caranya : tengadahkan kepala, pegang dahinya, cek hidung dan mulut apakah ada yang tersumbat. Jika ada sumbatan, maka bersihkan dengan sapuan jari/ alat yang steril. Jika tidak ada sumbatan, periksa suara napas, dekatkan pipi Anda di antara hidung dan mulut penderita. Jika tidak ada napas, maka cek sumbatan lagi, dan kemudian lakukan bantuan pernapasan.

4. Breathing
Pernapasan buatan bisa dilakukan dengan mouth to mouth atau dengan masker resusitasi. Pernapasan buatan dilakukan 15x/menit. Jika dikhawatirkan tertular penyakit saat mouth to mouth, maka bisa memakai pembatas kain kasa atau plastik yang dilubangi.

5. Circulation.
Periksa nadinya, di bawah jempol tangan atau di nadi leher di bawah rahang. Jika nadinya lemah, cek badan penderita apakah ada area basah karena pendarahan. Jika pendarahan besar, maka kulit akan memucat karena tubuh kekurangan oksigen. Jangan memberi minum pada penderita yang sedang pendarahan besar, karena akan memperparah pendarahan.

6. Lapor/menghubungi bantuan

7. Pemeriksaan fisik : cek kepala, leher, dada, panggul, alat gerak
Penderita dengan cedera rusuk tidak akan lurus badannya, cenderung menengadah atau membungkuk. Cek alat gerak, dengan menekan kuku jari selama 2 detik. Jika warna merah tidak seger kembali, maka terdapat masalah dengan sirkulasi.

8. Tanda vital
- cek nadi : frekuensi, kuat/lemah, teratur/tidak
- napas : frekuensi, mudah, sesak, otot bantu
- tekanan darah
- suhu, berikan kenyamanan penderita dengan memberi selimut

Training PP (Pertolongan Pertama) oleh PMI (1)

Bagi saya yang sudah kerja gini, mungkin akan sebelah mata menganggap training ini. Namun tidak bagi yang kerja di EHS (Environment, Health, Safety), karena PP ini termasuk pengetahuan dasar yang seharusnya semua orang tahu. Karena, kadang PP ini suatu proses "tawar menawar" dengan malaikan Izroil, begitu kata trainer kami. Seharusnya penderita/ korban meninggal, namun bisa diselamatkan melalui penanganan yang cepat dan tepat.

Kali ini saya akan merangkum dari apa yang sudah saya dapatkan dari training PP oleh PMI Kab. Malang. Saya bagi dalam beberapa seri, karena memang banyak materinya. Semoga bermanfaat.

Tujuan PP antara lain :
1. Menyelamatkan jiwa
2. Mengurangi terjadinya cacat
3. Memberi kenyaman terhadap penderita, sehingga termotivasi untuk cepat sembuh

Kewajiban pelaku PP :
1. Menjaga keselamatan diri, orang lain penderita, dan orang sekitarnya. [ingat, utamakan keselamatan Anda terlebih dahulu, kalau sudah aman baru menolong orang lain]
2. Dapat menjangkau penderita
3. Mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa, contoh : pernapasan {susah napas), sirkulasi darah (luka terbuka), dan kehilangan kesadaran
4. Meminta bantuan/ rujukan
5. Memberikan pertolongan secara cepat dan tepat
6. Membantu pelaku PP lainnya
7. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita
8. Melakukan komunikasi dengan petugas lainnya
9. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi

Kualifikasi pelaku PP :
1. Jujur dan bertanggung jawab
2. Profesional
3. Kematangan emosi
4. Kemampuan bersosialisasi
5. Kemampuan nyata terukur/ sertifikasi
6. Kondisi fisik baik
7. Mempunyai rasa bangga

Alat perlindungan diri :
1. Sarung tangan lateks, untuk menghindari infeksi dari cairan/ darah penderita
2. Kacamata pelindung
3. Baju pelindung
4. Masker penolong
5. Masker resusitasi
6. Helm, untuk daerah di ketinggian

Tindakan umum untuk menjaga diri :
1. Mencuci tangan
2. Membersihkan alat

Peralatan PP :
1. Penutup luka, contoh : kassa steril, bantalan kassa
2. Pembalut
3. Cairan antiseptik, contoh : betadine, kalau luka jangan diberi alkohol
4. Cairan pencuci mata, contoh : air steril
5. Peralatan stabilisasi, syarat : lurus, ringan, untuk bindai leher bisa menggunakan topi
6. Gunting
7. Pinset
8. Senter, untuk melihat mata, mulut, telinga, hidung
9. Kapas untuk membersihkan luka atau alat
10. Selimut
11. Oksigen
12. Tensimeter, stetoskop
13. Tandu
14. Kartu penderita, alat tulis

Sunday, October 20, 2013

Book : Continuous Cost Reduction Through Lean-Sigma Approach by Vincent Gaspersz

It's my lucky to find this book at Pesta Buku Murah Kepanjen held in Kanjuruhan Stadium, 19 October 2013 with very friendly price, only 10,000 rupiahs. Subhanalloh, alhamdulillah.. :)

I thought it's the answer from what I saw in my friend's Linkedin profile. She works in a world class company. When I saw her skill added to her profile, I realised many things that I missed when I have been working in my company. What are balance scorecard, six sigma, lean manufacturing, loss tree analysis, DMAIC? Well, where have my managers been? Had they been trained for those skills? If, they had, where are those skills? Just tell your subordinat, guys..you have so many tools for goodness for our company. Recently, I feel like I work in a traditional company, though the products are exported to the other country.We still walk slowly while the other run fastly. It's ridiculous.
Anyway, I will not tell you what happens in my workplace, it will not make you happy, trust me ;)

I just recommend this book for you who interest in management. I don't think you will get this book at book store, coz I even found it like a sale book, with cheap price. But, this is a great book, not only theory, but it provide formulas, calculations, examples, tools, forms, so you can directly apply this book in your job. The writer is a great experienced writer, Prof. Dr. Vincent Gaspersz, CMQOE, CQE, SSMBB, CFPIM, Principal consultant and instructor international member of ASQ and APICS. 

Herewith the synopsis of the book :


Judul : Continuous Cost Reduction Through Lean-Sigma Approach
Strategi Dramatik Reduksi Biaya dan Pemborosan Menggunakan Pendekatan Lean-Sigma 
Penulis : Vincent Gaspersz
Tebal : 253 halaman
Tahun terbit : 2006
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Lean-Sigma-sinergi antara konsep Lean yang berakar dari sistem manajemen Toyota dan Six Sigma yang berakar dari konsep sistem manajemen Motorola-merupakan suatu filosofi bisnis, pendekatan sistemik dan sistematik untuk mengidentifikasi serta menghilangkan pemborosan atau aktivitas yang tidak bernilai tambah melalui peningkatan terus menerus secara radikal untuk mencapai tingkat kinerja enam sigma. Lean-Sigma berarti mengerjakan sesuatu dengan sesederhana dan seefisien mungkin, namun tetap memberikan kualitas superior dan pelayanan yang sangat cepat. Manajemen organisasi benar-benar perlu menyerap pemikiran Lean-Sigma dengan menanamkannya dengan kultur, ukuran-ukuran, kebijakan, prosedur, dan pada akhirnya alat-alat atau teknik-teknik Lean-Sigma untuk mengejar keunggulan dan kesempurnaan produk.

Dewasa ini, konsep sistem bisnis Lean-Sigma telah sangat populer di negara-negara industri maju, terutama di Amerika dan Kanada, dan sudah saatnya bagi manajemen industri di Indonesia untuk mempelajari dan menerapkannya.



Book Review : Aropy

Aropy by Sayfullan

Kisah Aropy yang diceritakan dengan renyah oleh penulis membuat novel ini mudah dipahami. Novel ini tak hanya menggambarkan cinta segi banyak (lebih dari tiga), cemburu, posesif, namun juga menyisipkan persabahatan yang kental yang tak jauh dari kehidupan remaja. Kelebihan dari novel ini selain dari gaya bicaranya yang ngocol (mengingatkan saya dengan novel Olga), terdapat nilai moral dan memberi contoh yang baik untuk para remaja. Aropy, yang penampilannya "out of the box", dicela sana sini tapi dia sangat pede dan bisa mengembangkan bakatnya dengan luar biasa. 

Akan lebih bagus kalau novel ini bisa diexplore lebih dalam pada masing-masing karakter dan settingnya. Overall, novel ini cukup menghibur untuk dibaca sambil menikmati kue dan secangkir teh hangat di sore hari. :)

AROPY
Penulis : Sayfullan
184 halaman
Penerbit : Ping!!!


https://www.goodreads.com/review/list/18548703-noviana-ika

Pabrik Kripik Singkong Cap Lumba-Lumba Malang

Bagi temen-temen yang domisili Malang mungkin sudah familiar dengan brand kripik ini. Masak kalah sama yang dari luar kota kayak saya?hehehe.. Kripik ini salah satu oleh-oleh favorit saya kalo mau pulang kampung. Selain murah, higienis, empuk, ga nusuk-nusuk gigi, kripik ini juga bikin addicted. Sekali makan, ga mau berhenti ngunyah..hehehe..

Seringnya saya membawa oleh-oleh kripik ini, saya jadi kepingin berkunjung ke tempat pembuatannya, yaitu daerah Mentraman, Turen, kab. Malang. Dan akhirnya, dengan bantuan teman kerja saya yang rumahnya deket situ, Mas Agus, hari ini saya bisa mewujudkan keinginan buat jalan-jalan ke sana. Alhamdulillah :)

taken from Google

Perjalanan dimulai dari kos saya, Kepanjen. Dengan dipapak sama Mas Agus dan keluarga, saya bisa ke Turen dengan sangat lancar, tanpa kesasar. Rutenya kira-kira seperti ini : Kepanjen - Stadion Kanjuruhan, lurus terus ke arah Gondang Legi  sampai di Pasar Gondang Legi belok kiri - lurus terus sampai ada pertigaan PT. Pindad (persero) - lurus terus, sampai ada pertigaan POM bensin Pertamina - lurus terus kira-kira 100-200 m ada perempatan kecil belok kanan masuk gang - lurus terus sampai ada pertigaan ke kanan ada jalanan agak lebar pavingan - sampailah kita di Pondok Tua Mentraman, Turen, kab. Malang. 

Kalau rumah Mas Agus sendiri di pertigaan Pindad belok kiri, sampai ada pertigaan kantor Kecamatan Turen, belok kanan masuk gang. Di sana saya disambut sangat ramah oleh tuan rumah, Ny. Agus, dan si kecil Nayla. Nayla ini berusia 2,5 tahun, rambutnya keriting, lucu...saya seneng kalo liat anak kecil rambutnya kruel2 gitu. Sayang, Nayla malu-malu kalo diajak ngobrol. 

Saya diantar sama Ny. Agus ke pabriknya dengan melewati jalan yang berbeda yang ketemunya di pertigaan Pom bensin itu. Dari obrolan kami, di daerah Turen terdapat banyak home industri loh..terutama home industri cemilan/ makanan ringan. Contohnya yang terkenal yaitu kripik singkong cap Lumba-lumba dan makroni cap Kuda Mass. Tapi karena saya belum terlalu kenal Kuda Mass, jadi saya langsung ke Mentraman.

Pondok tua Mentraman ini konon sebuah pondok pesantren, dimana para santrinya diberdayakan untuk memproduksi kripik singkong ini. Rasa kripik singkong yang ditawarkan ada dua rasa : manis dan asin dengan kemasan besar atau kecil. Saya sih prefer yang manis, mungkin karena taste Jawa Tengah-an kali ya..Namun, selain kripik singkong, di tokonya juga dijual produk lain : kripik jagung (pedas level 9, pedas manis), kripik belinjo, kripik kentang, kripik telo, kerupuk rambak, kripik tempe, dll. Kalau beli banyak, bisa mix macem-macem kripik dalam dus. Harga yang ditawarkan juga terjangkau, berkisar antara 6.500-20.000/ bungkus.

Alhasil, saya membeli macam-macam kripik & krupuk sampe 2 dus tanggung. Ribet bawanya, tapi seneng bisa nyampe sana. Many thanks to Mas Agus family yang bisa mengantarkan saya sampe sana, sampe dipinjemin karet buat bawa dua dus di atas honda beat saya. Buat temen-temen yang pengen beli, tapi kejauhan, kripik ini bisa dibeli di toko oleh2 terdekat di daerah Malang. Kalau mau berkunjung langsung, ini alamat dan nomor teleponnya :
KRIPIK SINGKONG  CAP LUMBA-LUMBA
Pondok Tua Mentraman Gang 7 Masuk
Turen, Kab. Malang, Jawa Timur
Telp. toko Lumba-Lumba 1 : 0341-2305783

Saturday, October 19, 2013

[Sharing] Jobseeker

I'm not a jobseeker now, but maybe I will be a jobseeker [again] someday, who knows? Tulisan ini saya dedikasikan untuk para jobseeker yang baru lulus, atau masih ngurusin yudisium, atau yang sudah beberapa kali apply. Well, semangat kawan! Semoga curhatan saya ini bermanfaat buat kalian.

taken from Google

Saya dahulu lulus bulan Maret 2010, mau tau kapan saya baru dapet kerjaan? Februari 2011. Hampir setahun saya baru dapat kerjaan. Dan betapa putus asanya saya ketika itu, menunggu diterima kerja dari berbagai perusahaan rasanya seperti akan diterima/ ditolak saat udah nembak calon pacar. Berikut perusahaan-perusahaan yang menolak saya (alias saya ngga lulus tes) : pert*mina, con*co, PG*, keme*keu, nes*le, may*ra, kr*ft, dll. Ada juga sih yang saya tolak, Hanj*n shipping, saya tolak karena gaji UMR, dan sepertinya saya harus pintar berbahasa Inggris, ya terang saja, perusahaan shipping, masak mau pake bahasa Jawa? Dari daftar perusahaan tersebut, yang bikin saya down banget adalah kemenk*u. Bayangkan, tes awal dari pendaftar sebanyak 120ribu peserta, dengan lokasi tes di Jogja (bolak-balik Semarang-Jogja) sampe tes terakhir yang jumlah pesertanya kurang dari 500 orang, saya gagal dalam tes terakhir, wawancara. Terus terang, orang-orang terdekat saya menaruh harapan yang tinggi kepada saya  untuk tes tersebut. Namun, akhirnya tidak lolos. Saya sedih, sedih sekali, hanya bisa menangis, dan merasa tidak berguna sama sekali. Saat itu pula, Ibu saya sedang sakit, telapak kaki beliau retak, jadi susah untuk berjalan, dan harus diterapi berkali-kali. Kegagalan saya ditambah kondisi Ibu, membuat saya hanya bisa menangis, malu. Namun, mereka berusaha menenangkan saya, agar saya sabar. Ya inilah sekarang saya, Allah sudah mempunyai rencana lain untuk saya. Rencana yang lebih baik.

Akhirnya saya bekerja di Malang, sebuah perusahaan dairy. Awal yang bagus bagi yang mau memulai karier di industri makanan dan minuman. Sejak bekerja dari 2011 sampai sekarang, banyak perubahan, tentunya, banyak yang saya pelajari. Perkembangan mungkin lambat, tapi insya Allah berjalan progresif. Banyak juga yang harus disyukuri jika melihat perjuangan masa lalu.

Bagi temen-temen yang masih jobseeker, jangan putus asa. Selagi kalian tetap berusaha dan berdoa, insya Allah akan diperlancar menuju rejeki yang barokah. Tak mengapalah menunggu beberapa saat, bersabar, namun nanti mendapat hasil yang lebih baik. Tetap semangat, kawan! Man Jadda wa Jada :)

Wednesday, October 16, 2013

My over over load..of job :(

Well, manusia memang basicnya makhluk yang kufur nikmat..mudah mengeluh..pengen yang enak2 tanpa harus kerja keras (kalo bisa gitu, ga perlu kerja udah dapet duit)..but that's impossible. Kecuali kalo kita anak orang kaya yang hartanya ga habis buat tujuh turunan. Tapi kalo saya dikasi kesempatan itu, saya juga nolak sih..hidup gue bakalan datar kali ya kalo apa2 yang gue pengenin terpenuhin dengan sekali click. hehehhe...ribet deh :p

taken from google

Udah sebulanan ini saya ngrasa overload kerjaan. Gilee...ternyata saking banyaknya sampe down kesehatan saya. Mulai dari meriang, pusing, Meniere syndrom disease, sampe terakhir dokter spesialis penyakit dalam bilang saya udah ga kerasan dan disuru resign aja. Awalnya sih menolak kata2 dokter itu. Tapi semakin dipikir, ada benernya juga. Mungkin saya bosan, cape, stres kerjaan, ga ada orang yang pas buat curhat, mendem semua emosi, jadi efeknya ke badan langsung drop. Untung ada libur Idul Adha..lil bit help sih..buktinya pusing2 agak berkurang, cuma pas balik ke Kepanjen lagi..kayaknya ada potensi2 stes balik lagi. Pas malem sebelum masuk kerja, inbox email kantor udah bejibun aja..ngasi kerjaan semua lagi...aaargggghhhhh....!!!!!! kerjaan yang saya tinggal liburan kemarin belum kelar, bos..udah tambah aja..padahal saya malahan udah planning cuti beberapa minggu lagi pas hari kerja pula. Bodo amat deh. Saya mau ikut tes CPNSD. Iseng-iseng berhadiah..ga ada salahnya dicoba dan saya mau hari itu bisa cuti. Titik.

Sekedar sharing ke pacar tentang overload kerjaan, ternyata perusahaan yang manajemennya agak kurang bagus, gitu semua. Selama ada orang aja, tambahin aja kerjaannya terutama kerjaan yang ngga rutin. Kalo dicermatin lagi, kerjaan ngga rutin saya jauhhh lebih banyak daripada kerjaan rutin. Secara kerjaan rutin saya udah diambil alih sama Pak Imam. Jadi kerjaan saya lebih ke conditional job. Namanya juga troubleshooting, saya juga ga berharap banyak trouble di produksi. Ngatasin trouble itu menurut saya bukan mengatasi masalah jangka panjang. Itu hanya short term aja cuma buat marketing puas dalam menjawab complain dari customer atau buat manajemen punya jawaban kalo ditanyain orang di atasnya lagi. Cape ga sih kayak gitu? Jujur, iya. Terlalu banyak kita fokus ke kuadran I (penting dan mendesak) dan terlalu banyak mengabaikan kuadran II (penting, tidak mendesak) yang harusnya kita lebih fokus. Saya jadi iri sama temen2 saya yang bekerja di perusahaan yang punya tim improvement sendiri. Gue?ahahha...ya gitu deh..semampu saya aja ya...

Terus gimana donk kalo masih tetep overload? Bikin prioritas kerja, kalo perlu tanyain ke atasan mana dulu yang diutamain (biar sinkron). Dengan bikin prioritas, it's helpful koq bisa milah2 mana yang sebenere perlu dikerjakan jadi kita bisa manage waktu dan tenaga. Inget, jangan forsir badan Anda cuma buat kerjaan (inget kata dokter, jangan mau diplekotho perusahaan). Kesehatan kita itu investasi jangka panjang. Jadi jangan dikorbankan hanya demi kepentingan jangka pendek (finish ur job). Rasional dan logis aja...atasan yang baik bisa nerima koq kalo kita bisa menjelaskan kenapa kita milah2 pekerjaan. Maag saya lebih cepet kambuh kalo saya lagi stres mikirin kerjaan. So I spend my money on drugs. It's ok I don't feel the pain again, but I think I can spend my money on other thing while I'm in a good condition. Menyedihkan ketika saya menghabiskan uang untuk obat yang bisa menghilangkan rasa sakit sehingga saya bisa merasa lebih baik, padahal saya tahu I can be much better if I can manage my mind.

Be happy, guys! You deserve that. Kerja itu penting, tapi kesehatan jauh lebih penting.

Friday, October 4, 2013

Wisata ke Bromo

Beberapa hari setelah lebaran, keluarga memang berniat mengantarkan saya pulang ke Kepanjen. Sebenarnya kasian juga sih, kalau Bapak harus menyetir 8-10 jam tanpa gantian, lagipula beliau tidak pernah ke Kepanjen sebelumnya. Alhasil, GPS di HP benar-benar penyelamat kami supaya tidak kesasar. 

Keluargaku berencana di Kepanjen, Malang selama dua hari. Hari pertama untuk wisata ke Jatim Park 2 (karena saya cuma taunya ke Jatim Park 2), kemudian hari selanjutnya ke Bromo (yang ini saya tidak pernah, jadi cuma coba2 aja, mumpung ada yang nganterin dan mbayarin, hehe).

Bisa dibilang ke Bromo sama keluarga ini kaya gambling, karena ga tau jalan, ga tau rute, cuma niat pengen ke sana aja. Setelah menggali informasi dari temen-temen yang pernah kesana, akhirnya kami mantap buat ke sana. Untuk yang berkendara dengan mobil, ada beberapa jalur menuju Bromo, bisa dari Nongkojajar atau dari Tumpang (dari arah Malang). Teman-teman menyarankan lewat Nongkojajar karena jalannya yang bagus. 

Perjalanan dimulai dari Kepanjen, menuju arah Malang, ke arah utara, melewati Singosari, kemudian ke arah Pasuruan. Belokan pertigaan ke Nongkojajar persis sebelum Kebun Raya Purwodadi. Biasanya ada Pak Ogah yang membantu menyeberangkan di pertigaan itu. Setelah masuk situ, langsung lurus saja mengikuti rambu-rambu yang ada. Pilih jalan yang agak besar (jalan utama) jika kalian menemukan pertigaan/ perempatan dengan tidak mengabaikan penunjuk arah yang ada. Jika masih ragu-ragu, lebih baik tanyakan ke penduduk sekitar (kami sempat bertanya ke tukang ojek, karena terlanjur belok ke arah kampung gara-gara GPS yang ngaco). 

Jalanan yang agak jelek di sekitar kebun apel (saya kurang tau desanya) dan jalan menuju Bromo. Menurut penduduk sekitar, jalanan tsb jelek karena banyaknya truk/mobil box keluar masuk pabrik jamur di daerah situ. Namun setelah jalanan jelek itu terlewati, jalannya bagus kembali yang tandanya semakin dekat kita dengan Bromo. Memang sih selama perjalanan, kalian akan bertanya-tanya, mana sih Bromonya, mana sih gunungnya..koq ga nyampe2, koq hutan-hutan mulu? Kalian akan temukan jawabannya when you are almost there :)

Nah, saat sudah sampe Desa Tosari, kami menyewa jeep disana. Kendaraan lain tidak diperbolehkan masuk ke Bromo selain jeep. Hal ini mengingat medan yang berpasir (safety) dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar Bromo. Udara yang dingin sudah sangat terasa di sini. Ada macam-macam tarif sewa jeep tergantung tempat wisata tujuan. Tempat wisata yang kami pilih adalah yang paling hemat, hehe, kawah Bromo dan penanjakan dengan tarif Rp 450.000,00. Jika membawa rombongan, tarif ini cuma muat buat maksimal enam orang (pilihan buat kalian yang mau memaksimalkan budget). Harganya progresif sesuai dengan banyaknya tempat wisata. Ada padang savana, ada bukit teletubbies (padang Savana ini konon dulu tempat syuting Dian Sastro di film Pasir Berbisik).

Setelah membayar sewa jeep dsb, kami diantarkan ke sana. Sampai di kawah Bromo, all I see is sand ocean (lautan pasir gitu maksudnya, hehe). Oh iya, ada pura juga disana, namun sedang tidak dipakai untuk upacara keagamaan. Begitu turun dari jeep, banyak orang yang menawarkan naik kuda. Tarif yang mereka pasang cukup ampuh, yaitu Rp 150.000,00/orang. Setelah tawar menawar yang alot, akhirnya kami naik kuda dengan tarif Rp 75.000,00/orang untuk saya, ibu, dan adek saya. Bapak terlihat enggan saat melihat tangga kawah yang jauh (namun akhirnya menyusul juga). Yang penting lainnya adalah bawa masker (melindungi dari pasir dan bau belerang kawah) dan bawa minuman saat mau naik ke kawah. Bagi temen-temen yang ga merasa staminanya saat dalam best condition, saya sarankan buat naik kuda aja. Jauh, apalagi pasirnya campur sama kotoran kuda yang kering. Itu belum naik tangga lho yaa...(saya aja hampir semaput pas nyampe di 3/4 panjang tangga). Sesudah sampai di puncak, puas dengan foto-foto, cape dengan naik turun sampe kaki kami masih gemeteran, kami melanjutkan ke penanjakan. 

Untungnya disini ga ada tangga-tangga yang luar biasa seperti di kawah tadi. Di sini lebih enak buat foto-foto karena bisa melihat gunung-gunung sekitarnya. Pemandangan kawah Bromo dan kawan-kawan gunung lainnya paling bagus menurut saya. Like u're at the highest level. Rasanya menyenangkan foto dengan background gunung-gunung. 

Usahakan ke sana pada saat dini hari, jadi kalian bisa melihat sunrise di Bromo. Momen ini yang biasanya pengunjung cari. Kalau dirasa tidak sanggup berkendara dini hari, di sana disediakan home stay jadi bisa berangkat hari sebelumnya. Pengalaman wisata di Bromo sungguh berkesan, dengan segala keindahan dan kecapekannya, hahaha...apalagi bersama keluarga. At least, we are proud that we've been there :)