Tuesday, July 8, 2014

[Edisi Pilpres] Say No to Golput

Hari ini tanggal 9 Juli 2014, adalah hari yang menentukan masa depan Indonesia, karena dari jam 08:00 - 13:00 WIB warga Indonesia menentukan hak pilihnya di TPS masing-masing. Sementara saya, di kos aja hanya memantau... :'( Golput, Nov? 
Bukan maksud hati untuk golput, semalam saya sudah ke tanya ke petugas TPS di sekitar kosan menanyakan bagaimana caranya biar bisa nyoblos besok, terus saya dilempar ke kelurahan. Dibantu ibu kosku yang cantik, beliau tanya ke petugas kelurahan by phone. Saya denger juga waktu bu kos telpon. Pas beliau tanya gimana caranya, malah ditanya balik, emang anak kos pean mau nyoblos nomor berapa? bu kos saya balik tanya lagi, maksudnya apa? malah petugas keluarahan nanya lagi mo nyoblos nomor berapa? *dalam hati wah ga beres nih petugasnya* alhamdulillah bu kos saya jawab dengan benar, "rahasia". terus setelah dikasi tau petugasnya, intinya harus ke KPU untuk ngurus sendiri, kalau mau dibantu kelurahan harusnya minggu kemarin, sekarang sudah terlambat. Yasudah deh...sebagai pendatang baru, saya urung mengurus birokrasi yang ternyata ribet hanya untuk memperjuangkan hak suara saya. Saya menyadari, saya juga salah karena ngurusnya terlambat, tapi mana saya tahu kalau tidak ada info seperti ini. KPU, mohon ke depannya lebih serius untuk menginformasikan tentang hak suara pendatang2 seperti saya ini, karena potensi suaranya cukup tinggi, apalagi daerah kos2an sekitar kampus, tempat kerja. Sayang, daripada dihitung sebagai golput, karena dalam hati kami ingin menentukan pilihan kami juga. 

Pilpres kali ini sangat seru, seumur2 saya milih ini paling seru di antara pilpres sebelumnya. Hanya ada 2 pilihan, 1 Prabowo-Hatta 2 Jokowi-Jusuf Kalla. Pilih siapa Nov? Rahasia :) Walaupun begitu, serunya pilpres ini menurut saya sudah aneh sejak awal. Belum dimulai pun sudah banyak konflik, hehhe,,ya begitulah Indonesia. 

I will summary, seinget saya, awalnya ada perjanjian batu tulis antara Prabowo Mega, namun karena saat itu popularitas Jokowi sedang naik dan ada desakan agar Jokowi jadi Capres, akhirnya Mega mendukung Jokowi jadi Capres. Prabowo geram...beliau punya saingan Capres baru dari PDIP,,I know how that feel, Bro...but that's politic. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Selanjutnya masing2 Capres ini mencari Cawapresnya...Prabowo dengan Hatta Rajasa, Jokowi dengan Jusuf Kalla. Saya tidak ingat mana duluan yang nemu cawapres, tapi seleksi menemukan cawapres pun juga tidak kalah seru. Ketika melihat pasangan tersebut, jelas Prabowo Hatta adalah elit politik teratas di parpolnya, Gerindra PAN sedangkan Jokowi Kalla hanyalah kader dimana Mega ketum PDIP dan Aburizal Bakrie ketum Golkar. Kalau melihat selanjutnya, siapa2 koalisinya...Prabowo Hatta lah yang memegang porsi lebih untuk hal ini. Didukung oleh Golkar, PAN, PKS, PPP, dan Demokrat.


Proses kampanye setelah mendapat nomor urut dari KPU hingga masa tenang pun sangat menarik kalau benar-benar dicermati. Sejak awal, sudah sarat dengan black campaign, negative campaign, sampai isu2 SARA masuk dalam perkampanyean baik di dunia nyata maupun sosmed. Wow bingitt ya...nope, that's all suck, mencerminkan orang2 kurang cerdas dalam berpendapat. Hati-hati dengan pikiran kita. Saya kurang tahu mana duluan yang memulai black campaign ini, tapi untuk kelas newcomer seperti Jokowi, sepertinya Bapak harus sangat sabar menghadapi tuduhan-tuduhan tersebut. Kecenderungan manusia untuk defend dan lebih buruk lagi menyerang orang lain hanya untuk mencari rasa aman bagi dirinya. Ketika Anda menemukan orang2 seperti ini, diamkan saja. Mereka tidak akan insaf jika Anda menyerang balik. Percaya deh..diamkan saja, atau kemudian tinggal pergi. 

Yang saya sesalkan adalah isu SARA juga termasuk dalam black campaign. Saya lebih rescpet kepada orang2 yang dia sangat tahu agama tapi tidak mencampuradukkan dalam dunia politik. Kenapa? pertanggungjawabannya sangat amat berat kepada Allah SWT, karena politik tidak menyangkut individu, tapi masyarakat luas yang dimana nanti di akhirat akan ditanyakan mengenai hal itu. Respect terhadap orang-orang yang cerdas secara emosional dan sanggup mengendalikan hawa nafsu untuk tidak saling menghujat sehingga bisa netral dalam pilpres ini. U r awesome guys, great job, apalagi di bulan puasa, semoga barokah ya puasanya, insya Allah, aamiin..

Hari ini momen spesial, kewajiban kita adalah menggunakan hak pilih kita. Say No to Golput! Berpolitiklah secara santun yang mencerminkan orang berpendidikan dan beradab. Suara kita menentukan masa depan negara, mau dipimpin oleh pemimpin seperi apa. Akhirnya kita harus mendukung siapapun Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih, karena mereka membutuhkan kita, dan sebaliknya. Bagaimanapun juga kita satu tujuan, ingin Indonesia menjadi negara mampu mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Aamiin :) 

No comments:

Post a Comment