Thursday, September 26, 2013

Pelumas (Oli) - Pengetahuan Dasar

Pelumas merupakan suatu cairan yang tidak asing ya bagi orang awam, apalagi orang teknik. Pelumas adalah campuran dari base oil dan additive yang berfungsi melindungi mesin dari karat, pembersih, pendingin, juga sebagai seal pada mesin. Fungsi di atas akan membuat gesekan antar komponen di dalam mesin bergerak lebih halus dan mesin mencapai tingkat temperatur yang ideal.


Dari definisi di atas, bahan dasar dari pelumas adalah base oil dan additive. Rata-rata komposisi base oil minimum 80% dan additive maksimum 20% dalam pelumas. Berbagai macam base oil yang digunakan dalam produksi pelumas antara lain :
1. Mineral oil
2. Syntetic
3. Non konvensional
4. Daur ulang
5. Tumbuhan
Yang menjadikan pelumas menjadi spesifik fungsi tertentu adalah additive-nya. Jadi misalnya pelumas hidrolik, additive-nya akan berbeda dengan pelumas untuk compressor.

Additive berdasarkan karakteristik base oil :
- Viscosity Index Improver (VII), Viscosity Modifier (VM), menambah viskositas
- PPD, menurukan titik beku
- Antifoam (AF)
- Emulsifier/ demulsifier (EM/DM) - kontak dengan air

Additive untuk menambah sifat baru :
- anti aus/wear/ EP (AW/EP)
- detergent, dispersant (DD), membersihkan kotoran
- Anti corrosion (AC)
- Friction modifier (FM)

Additive untuk menambah umur pakai : anti oxidant (AO), paling mahal, untuk mengikat oksigen sehingga tidak mengoksidasi rantai karbon.
Ciri-ciri oli yang sudah teroksidasi, adalah secara visual warnanya yang hitam pekat, atau dengan uji lab dicari bilangan asamnya.

Pemilihan oli untuk mesin harus tepat, dapat dilihat dari manual book mesin mensyaratkan oli yang tipe bagaimana. Jika oli yang digunakan asal-asalan, maka akan sangat mempengaruhi performa mesin. Jangan pilih yang asal murah, namun lifetime-nya pendek.

No comments:

Post a Comment