Lelaki harimau adalah
novel Eka Kurniawan kedua yang saya baca setelah Cantik itu Luka.
Novel ini menceritakan tentang seorang pemuda, Margio yang membunuh
Anwar Sadat, tetangganya. Ada yang berbeda pada pembunuhan pada
umumnya yang menggunakan alat bantu. Anwar Sadat mati digigit
lehernya oleh Margio hingga putus uratnya. Peristiwa ini
menggemparkan desa setempat karena Margio dikenal sebagai pemuda yang
santun dan penurut.
Selanjutnya novel ini
menceritakan flashback pembunuhan tersebut. Novel ini mengambil latar
belakang di sebuah desa pada jaman dahulu yang masih kental kekuasaan
militer, dibuktikan dengan veteran Mayor Sadrah yang masih disegani
oleh penduduk setempat.
Penulis menggambarkan karakter tokohnya cukup
kuat sehingga mengingatkan saya pada gaya penokohan di novel Cantik
Itu Luka. Konflik batin masing-masing pribadi serta konflik antar
tokoh menghiasi di sepanjang alur novel. Karakter yang saya sukai
adalah Margio terutama bagaimana dia menempatkan diri sebagai anak
lelaki yang baik untuk kedua orang tuanya yang bahkan bersikap tidak
baik kepada Margio.
Yang menarik disini adalah ketika Margio
menanyakan tentang harimau, istri kakeknya, yang akan menemani
keturunannya, entah Komar, bapaknya, entah Margio. Jika memang
demikian, maka harimau akan datang sendiri kepada keturunannya yang
dikehendaki. Hingga saatnya tiba, harimau memilih untuk menemani
Margio dan disitulah konflik batinnya semakin memuncak.