Thursday, June 6, 2013

Membangun Kebiasaan yang Efektif ala Steven Covey


Bagi temen-temen yang terbiasa membaca buku-buku pengembangan diri mungkin familiar dengan nama Steven Covey. Buku The 7 Habits of Highly Effective People sukses menjadi best seller. Tidak hanya sampai di situ, pelatihan seven habit ini menjadi salah satu favorit untuk meng-upgrade softskill karyawan perusahaan-perusahaan besar dan menengah.

Saya merupakan salah satu yang sangat beruntung mendapat pelatihan seven habits selama dua hari berturut-turut #alhamdulillah#. Didukung fasilitas yang memadai dan trainer yang mumpuni, ilmu seven habits mudah untuk dipelajari. Berulang kali trainer mengatakan bahwa seven habits ini bukan ilmu "baru", namun ini adalah ilmu kehidupan. Ya, ilmu kehidupan, yang sebenarnya bisa kita tangkap sehari-hari (jika temen-temen berada dalam lingkungan yang tepat), namun Pak Covey inilah yang berhasil membuat formulasi yang tepat sehingga menghasilkan seven habits.

Be Proactive. Proaktif kebalikan dari reaktif. Apa sih proaktif itu? Sebagai manusia, kita memiliki kemampuan dan kesadaran untuk memilih. Proaktif lebih ke kita yang mengendalikan/ mempengaruhi lingkungan sekitar, tentunya dengan pengaruh-pengaruh positif. Sedangkan reaktif, kita yang dipengaruhi oleh lingkungan. Di luar sana boleh mendung, tapi suasana hati kita jangan ikut2an mendung donk...hehe..

Begin with the end in mind. Mulailah dengan tujuan akhir. Maksudnya adalah segala sesuatu seharusnya ada tujuan yang hendak dicapai. Seperti hidup, kita hidup pasti punya tujuan yang hendak dicapai. Planning yang baik dan afirmasi terus-menerus bisa mengarahkan kita ke tujuan yang kita inginkan. Kalau ada yang belum menyadari tujuan hidupnya apa, mulai sekarang deh dirumuskan, hidup cuma sebentar loo..jangan sampai menyesali hidup saat masa tua nanti.

Put first things first. Dahulukan hal-hal yang penting, jangan sampai hal sepele mengalahkan hal-hal yang penting. Sederhananya seperti ini, saat mau ujian, dahulukan belajar, jangan main terus atau online mulu..nanti malah pas ujian ga bisa jawab soal. Butuh ketegasan dalam mengutamakan hal yang penting kadang-kadang. Karena manusia cenderung malas, hal sepele yang "menyenangkan" (yang sebenarnya ga penting-penting banget) lebih menggoda untuk dilakukan.

Think win-win. Sudah menjadi paradigma think win lose, malah win lose solution. Memang kalah menang itu naturenya, tapi kalau bisa menang-menang kenapa tidak? Think win-win lebih ke berpikir positif saat orang lain mengira dirinya menang, sehingga kita tidak merasa kalah. Menang secara emosional lebih penting saat kita menghadapi orang-orang yang "sulit".

Seek to understand, then to be understood. Mengapa kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut? Karena banyak mendengar itu lebih baik daripada banyak bicara. Nah, bisa diimprovisasi sendiri selanjutnya...

Synergize. Sinergikan kebiasaan-kebiasaan di atas dan bekerja sama dalam menciptakan cara yang lebih baik.

Sharpen the saw. Asah terus kebiasaan-kebiasaan di atas, selalu perbaiki kualitas diri secara fisik, emosional, mental dan spiritual.

Sepertinya prinsip-prinsip di atas bisa dilakukan, ga terlalu susah koq. Menjaga komitmen dalam melakukan seven habits, disiplin, tegas..itu yang agak susah menurut saya, ehhehe..Namun, sekali lagi, hidup itu penuh pilihan, like Covey said

Hidup Anda adalah hasil dari keputusan Anda sendiri - bukan kondisi yang Anda alami
Ada banyak buku-buku Covey yang bisa temen-temen pelajari juga, The 7 Habits of Highly Effective Families, The 7 Habits of Highly Effective Teens, dan Living The 7 Habits. Dengan menerapkan seven habits ini akan meningkatkan kualitas diri dan dalam berhubungan dengan orang lain, terutama saat kita bekerja teamwork.


No comments:

Post a Comment