Tuesday, May 31, 2016

Lirik Sementara - Float




Image result for float bandSementara

Teduhlah hatiku
Tidak lagi jauh
Belum saatnya kau jatuh

Sementara
Ingat lagi mimpi
Juga jani-janji
Jangan kau ingkari lagi

Percayalah hati
Lebih dari ini
Pernah kita lalui
Jangan henti disini

Sementara
Lupakanlah rindu
Sadarlah hatiku
Hanya ada kau dan aku

Dan sementara
Akan kukarang cerita
Tentang mimpi jadi nyata
Untuk asa kita berdua

Percayalah hati
Lebih dari ini
Pernah kita lalui
Takkan lagi kita mesti jauh melangkah
Nikmatilah lara
Untuk sementara
Saja

Digital Marketing


Perkembangan teknologi yang terjadi di era digital ini membawa banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari dan juga pada dunia bisnis. Salah satu manfaatnya pada dunia bisnis dan yang sedang banyak digunakan perusahaan adalah digital marketing. Digital marketing adalah pemasaran yang digunakan oleh perusahaan dengan metode digital seperi dengan website, blog, media social, Linkedin dan lain-lain.

Image result for digital marketing 
google.com

Sebenarnya mengapa perusahaan menggunakan digital marketing?

Pertama, karena pencarian dan penemuan dalam proses pembelian itu penting. Jika orang membutuhkan informasi mengenai suatu hal maka orangtersebut akan mencarinya melalui web pada tablet, PC, laptop, dan handphone mereka. Oleh karena itu perusahaan harus dapat membuat keyword yang menjadi kriteria pencarian.

Kedua, word-of-mouth juga merupakan cara marketing yang paling ampuh, karena testimony-testimoni dan rekomendasi yang bersifat positif memiliki nilai jual yang sangat tinggi terlebih lagi jika yang berbicara adalah orang hebat.

Ketiga, digital marketing membuat perusahaan lebih dekat dengan pelanggan. Perusahaan dapat menggunakan online networks untuk lebih dekat dengan pelanggannya di mana dalam kehidupan mereka saat ini tidak dapat dipisahkan dengan online networks.

Hal-hal yang harus dipersiapkan agar digital marketing menjadi lebih efektif :

  1. Profil pendek perusahaan (perkenalan)
  2. Kampanyekan nama dan solusi yang akan ditawarkan
  3. Obyektif dari kampanye tersebut (awareness atau sales atau keduanya)
  4. Siapa target pembacanya? (negara, industri, servis, konsultasi)
  5. Prioritas dari produk/ solusi (piranti lunak, servis, konsultasi)
  6. Produk/ solusi Anda dikenal sebagai apa? Buat daftarnya dengan menggunakan 10 kata kunci yang relevan dengan produk/ solusi tersebut yang dipahami dan dikenal oleh pelanggan
  7. Siapa kompetitor Anda dana apa nama produk tersebut? Buat daftarnya minimal tiga perusahaan
  8. Berapa total anggaran untuk kegiatan pemasaran?
  9. Buatlah perkiraan target dengan menggunakan tahapan :

  • Click through rate & sales conversion in 1 month > 3 months > 1 year
  • Leads management process. Bagaimana leads dapat dikelola? (melalui email, nomor telepon, contact person). Tindakan untuk mengambil setelah menerima leads (membalas email secara otomatis, tele-sales untuk menghubungi prospek?)
    10. Kegiatan pemasaran berikutnya.

Mendefinisikan pengukuran kesuksesan Anda :

Jangka pendek

  • Pengunjung website bulanan vs baseline
  • Responden bulanan vs baseline
  • Total followers social media
Jangka panjang

  • Responden yang sesuai / cocok
  • Shares dan perjanjian social
  • Menggunakan asset konversi
  • Tahap konversi (respon untuk pelanggan)
Tindakan selanjutnya adalah dengan mempertimbangkan :

  1. Sekalinya prospek termotivasi mengunjungi situs Anda, Anda harus memiliki beragam cara untuk menangkap respon mereka
  2. Ciptakan hal yang menarik untuk memancing panggilan agar terjadi sebuath tindakan, termasuk di dalamnya sebuah kontn penawaran yang menarik. Dorong lalu lintas pengunjung ke laman dimana respon sudah tertangkap.
  3. Ambil beberapa detil kontak yang dari setiap laman (kurang lebih).
  4.  Seluruh respon harus masuk ke dalam “alur kerja” dimana terdapat tambahan informasi yang  ditawarkan
  5. Respon secara otomatis akan pergi ke suatu tempat!

Bagaimana agar isi dari digital marketing menjadi menarik?
Yang terpenting adalah konten. Selain konten, ada hal apa saja yang perlu diketahui? Berikut tipsnya :
  1. Buatlah konten yang bernilai untuk public dan tidak terlalu terlihat seperti menjual produk
  2. Posisikan kita sebagai target pelanggan dan gunakan Bahasa mereka serta keyword seperti yang dicari oleh target pelanggan
  3. Apa yang membuat solusi kita berbeda dengan yang lain?
  4. Bagaimana membuat pelanggan menjadi sukses melalui solusi yang kita tawarkan?
  5. Gunakan gambar-gambar dengan uraian singkat atau unggah video pendek yang dapat menciptakan dampak yang lebih besar
  6. Informasi yang dijabarkan harus mudah, singkat, dan focus, tidak bertele-tele agar pelanggan tidak bingung
  7. Gunakan data statistic berdasarkan fakta agar public lebih yakin dengan informasi yang diberikan. Tambahkan informasi angka menjadi sebuah tulisan
  8. Jangan lupa untuk mengulas apa yang dilakukan public di dunia online karena hal tersebut akan membantu perusahaan menjadi seperti apa yan dicari oleh public dan dapat dengan mudah menjangkau public.
  9. Libatkan pelanggan Anda dalam pemasaran misalnya dengan bertanya, kemampuan dalam menjawab pertanyaan penunjuk halaman buku dan menerbitkan kembali tweets favorit dan lain-lain.
 Disalin dari Majalah Insite Januari 2016

Konflik, Hadapi atau Hindari?



Dalam kehidupan sehari-hari, semakin tinggi tingkat sosialisasi seseorang, umumnya semakin tinggi juga kemungkinan orang tersebut terlibat dalam satu, atau beberapa konflik dalam hidupnya.

Demikian halnya dalam proyek, sangat besar kemungkinan terjadinya suatu konflik dalam pengelolaannya. Cukup jarang proyek bisa berjalan tanpa adanya konflik selama pelaksanaannya. Lantas, bagaimana cara terbaik yang bisa dilakukan seorang Project manager dalam mengelola proyek agar bisa menekan semaksimal mungkin akan potensi terjadinya konflik dalam suatu pelaksanaan dan ketika konflik itu pada akhirnya tidak bisa dicegah, apakah harus dihadapi, atau malah lebih baik jika dihindari?

Untuk menentukan sikap yang diambil, sebagaui seorang Project Manager tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah memahami betul proyek yang dijalankan. Ketika proses transfer knowledge dilakukan oleh tim sales kepada tim delivery, di sana seorang Project Manager harus bisa mencari informasi beberapa hal, seperti apa saja resiko potensial yang mungkin muncul, dan seberapa besar resiko tersebut berpengaruh terhadap kelancaran proyek. Gagal dalam mengidentifikasi dan mengatasi resiko tersebut akan berpotensi mengakibatkan terjadinya konflik, yang diakibatkan ketidakpuasan dari berbagai pihak, baik itu stakeholder, steering committee, pelanggan, atau bahkan dari internal tim sendiri.

Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita ketahui dulu, apa yang dimaksud dengan konflik.

Image result for conflict 
dari google

Konflik adalah sebuah situasi kompetisi, di mana orang-orang yang terlibat sadar sepenuhnya akan adanya ketidakcocokan dengan kemungkinan posisi mereka berada di masa depan, dan/atau di mana setiap orang ingin menempati posisi yang sayangnya, tidak sesuai dengan keinginan orang lain.

Konflik itu sendiri sebetulnya jika dipahami, memiliki dua tipe yang berbeda. Yang pertama adalah konflik yang bersifat constructive, dan ini bermanfaat positif bagi organisasi. Kenapa dikatakan positif, karena dengan adanya konflik tersebut, secara otomatis akan mendorong setiap orang yang terlibat di dalamnya untuk bisa berkembang, belajar untuk menghadapi setiap permasalahan, dan mengambil keputusan terbaik demi kepentingan bersama.

Sementara itu, kebalikan dengan konflik yang bersifat konstruktif, yaitu yang bersifat deconstructive, atau menghancurkan (destructive). Konflik ini memiliki pengaruh buruk di mana ketika tidak ada keputusan yang muncul, lalu masalah yang tetap ada pada akhirnya akan menghancurkan semangat dan performa kerja dari setiap orang yang terlibat dalam proyek tersebut.

Pada dasarnya, konflik yang bersifat destruktif memiliki pola yang bisa ditebak. Pola ini dikenal dengan Segitiga Drama (Drama Triangle). Dan sesuai dengan namanya, ada tiga peran yang biasanya muncul di dalam konflik, dan Anda sebagai Project Manager akan belajar bagaimana mengidentifikasi ketiga peran ini, siapa yang berada di posisi tersebut, dan bagaimana menghadapi setiap orang tersebut secara efektif. Untuk itu, Project Manager harus mengetahui terlebih dahului, apa saja ketiga peran tersebut.

1. Persecutor
Orang yang bersikap agresif terhadap orang-orang lain di sekitarnya. Sikap agresif ini bisa dilakukan langsung maupun tidak langsung, baik itu berupa perbuatan secara fisik, melalui kata-kata, atau bahkan keduanya. Orang ini juga cenderung merasa dirinya yang paling benar dan paling berkuasa.

2. Victim

Orang yang bersikap tidak berdaya dan dengan sikapnya, justru akan mendorong orang-orang di sekitarnya untuk memperburuk kondisinya, atau mungkin bisa juga menolongnya. Bagaimanapun, orang ini akan memiliki tingkat stress yang tinggi, serta tingkat percaya diri yang sangat rendah.

3. Rescuer

Orang yang bersikap “normal”. Mereka yang berada di posisi ini akan bertindak sebagai orang yang tidak pernah menolak, namun di sisi lain, walaupun tifak ingin, akan mengambil tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan atau pekerjaan dari orang yang berada di posisi victim.

Jika konflik itu pada akhirnya terjadi, apa yang harus dilakukan? Hadapi, atau justru menghindar dari tanggung jawab Anda? Jawaban paling bijak dan tepat pastinya adalah dihadapi. Sesulit apapun suatu konflik, pasti akan ada jalan keluarnya. Hanya saja, untuk bisa menemukan dan mencapai jalan keluar yang terbaik diperlukan tidak hanya sekedar modal bicara saja. Tapi juga diperlukan setidaknya pengertian akan penyebab mengapa konflik tersebut bisa terjadi, dan metode-metode pendekatan yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Metode-metode yang bisa dilakukan menurut buku Project Management Body of Knowledge (PMBOK), adalah sebagai berikut :

     Avoid, mundur dari situasi yang berpotensi konflik, ataupun ketika konflik sudah terjadi. Bisa juga menahan konflik agar nantinya diselesaikan oleh pihak lain, seperti steering committee.
  
     Accommodate, lebih menekankan pada bagian-bagian yang sekiranya bisa disetujui bersama, daripada bagian-bagian yang justru berpotensi menimbulkan perbedaan. Metode ini terkadang tidak dipilih karena pada akhirnya akan mengorbankan kepentingan salah satu pihak seutuhnya, demi menjaga harmoni dan hubungan.

     Compromise, mencari solusi yang akan membawa kepuasan bagi semua pihak, namun solusi konflik ini biasanya hanya bersifat sementara.

    Force, solusi ini bisa diterapkan jika Anda merupakan seorang Project Manager yang memiliki kekuasaan yang sifatnya absolute, karena ini biasanya bersifat pemaksaan menggunakan power untuk menyelesaikan sebuah konflik.

      Collaborate, salah satu solusi yang cukup sulit untuk diterapkan karena memerlukan adanya kondisi di mana seluruh pihak harus siap duduk bersama untuk berbicara dan menyampaikan pendapat masing-masing, sehingga pada akhirnya akan mencapai persetujuan bersama dan komitmen yang bisa dipertanggungjawabkan oleh setiap pihak.

Dengan pemahaman mendasar metode-metode tersebut, dan juga dikombinasikan dengan keahlian Project Manager dari segi teknis, konflik yang muncul seharusnya bisa ditangani dengan baik dan lancar. Dan ketika berhasil menangani konflik dengan baik, maka Project Manager akan diuntungkan dengan adanya peningkatan di berbagai elemen, seperti kemampuan komunikasi antar personal, kemampuan teknis, dan pada akhirnya akan meningkatkan hasil kinerja tim secara keseluruhan, dan berdampak sangat positif bagi proyek tersebut. 

Disalin dari majalah Insite Januari 2016